Home

iklan

TRANSLATE THIS BLOG

English French German Spain Italian DutchRussian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 27 Maret 2011

Air tecemar percepat korosi PLTA (topik diskusi untuk Monam)

Salam solidarity

Listrik merupakan suatu sektor vital dalam kehidupan saat ini berbagai macam jenis pembangkit telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan itu. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu dari berbagai jenis pembangkit yang ada di Indonesia. Pasokan listrik dari pembangkit jenis ini lumayan besar. Karena itu perlu adanya pemeliharaan yang baik agar pembangkit ini dapat memiliki umur yang panjang dalam operasinya. Berikut ini merupakan salah satu permasalahan yang terjadi pada PLTA yang di kutip dari kompas.com yaitu tentang korosi dari komponen PLTA yang disebabkan oleh air yang tercemar.

from : kompas.com

BANDUNG, KOMPAS.com - Kualitas air Sungai Citarum yang buruk akibat pencemaran mempercepat korosi peralatan Pembangit Listrik Tenaga Air (PLTA). Seperti di PLTA Waduk Cirata di Plered, Purwakarta, umur komponen hanya setengah dari yang semestinya.



Wirawan, Manager Engineering PT Pembangkit Jawa Bali Waduk Cirata, mengatakan, pihaknya kini lebih sering mengganti atau menambal dan mengecat ulang beberapa komponen yang dialiri air seperti pipa-pipa dan pendingin generator.
"Misalnya, umur pendingin generator seharusnya kurang lebih 5 tahun sampai 7 tahun tapi sekarang baru 2 tahun sampai tiga tahun sudah mulai bocor," ucap Wirawan ketika ditemui Kompas.com di lingkungan PLTA.


Akibatnya, pihaknya harus mengeluarkan dana lebih untuk pergantian komponen. Seperti pendingin generator, kata Wirawan, harganya antara Rp 100 juta sampai Rp 200 juta. "PLTA Cirata ada 8 unit pembangkit. Setiap unit butuh 12 pendingin generator. Jadi total 96," ucap dia.

PLTA Cirata adalah salah satu dari tiga PLTA yang memanfaatkan aliran Sungai Citarum. PLTA Cirata terletak di antara PLTA Saguling di hulu dan PLTA Jati Luhur di hilir Citarum. Pencemaran sudah terjadi di hulu yakni limbah pertanian dan peternakan. Turun ke bawah, sungai tercemar limbah industri ditambah limbah rumah tangga.


Nah, setelah membaca berita di atas, apa solusi atau ide yang terlintas dari rekan-rekan? Apakah penanganan yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Atau apa penelitian yang perlu dikembangkan untuk dijadikan solusi, misalnya pembuatan material pelindung dari bahan-bahan natural untuk mendukung "green technology", pelapisan yang dilakukan jenis apa? dan lain-lain. Ayo silahkan share ide rekan-rekan disini. Tidak tertutup juga untuk berdiskusi diluar anggota MONAM.

Mesin Jaya
Panji 06-103

3 komentar:

Alfis Syarif mengatakan...

ada bebrapa hal yg perlu diperhatikan disini..
1. penyaringan air...
2. material yg digunakan PLTA...
3. perlakuan materialnya..

Yoga Kurnia Amran mengatakan...

Kenapa gak buat sebuah sistem untuk perlakuan si air yg digunakan?...udah ada ataubelum bro?..daripada ganti material yang didalem sistem pembangkitnya...knp gk sebaiknya bwt sistem tambahan...y tapi ini juga ide...okay..sign out

R.Panji Satrio Wening Galih mengatakan...

Mantep dah, ajak teman-teman lain diskusi disini...hhe ^_^
(admin)