Ilustrasi |
Beijing - China Huadian Engineering Company Ltd (CHEC) telah menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di sektor kelistrikan di tanah air. Perusahaan asal negeri tirai bambu itu siap membangun pembangkit listrik dengan kapasitas hingga 1.000 megawatt (MW).
"Mereka sampaikan kalau saat ini mereka sedang mencari peluang untuk masuk ke Indonesia. Saya bilang kami welcome. Namun mereka tetap harus ikuti prosedur dan tender yang ada di Indonesia. Silahkan kalau mau investasi," ujar Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan kepadadetikFinance usai bertemu dengan delegasi CHEC di Beijing, China, akhir pekan ini.
Menurut Dahlan, China Huadian merupakan salah satu perusahaan listrik terbesar di China. Saat ini perusahaan tersebut sudah membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 80.000 MW atau hampir tiga kali lipat dari seluruh kapasitas pembangkit di Indonesia yang baru mencapai 28.000 MW.
Dalam setiap tahunnya perusahaan ini rata-rata membangun 5.000 MW pembangkit di China. Mereka juga memiliki pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia sebesar 5.000 MW dan mulai mengerjakan pembangkit listrik tenaga nuklir di China.
"Sehingga kalau kita tidak percaya pada mereka itu aneh," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, lanjut dia, CHEC telah menyampaikan keinginannya untuk membangun pembangkit listrik dengan kapasitas sekitar 1.000 MW di tanah air.
Namun sayangnya, keinginan itu masih belum bisa terakomodir dalam waktu dekat karena Indonesia lebih memerlukan pembangkit dengan kapasitas yang lebih kecil.
"Karena begitu bangun satu unit dengan kapasitas 1.000 MW, maka kalau rusak kita akan kehilangan listrik begitu besar. Jadi lebih baik dipecah-pecah, itu akan lebih bagus sampai pada titik tertentu baru bangun yang besar-besar," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar